termodinamika
. PENGERTIAN TERMODINAMIKA
Usaha
yang dilakukan oleh sistem (gas) hanya mengubah energi dalam, sebab sistem
tidak menerima ataupun melepas kalor. Besarnya usaha yang dilakukan oleh sistem
dapat ditentukan dengan menerapkan Persamaan (14.1) sehingga menghasilkan
hubungan sebagai berikut.
Pernyataan
ini dapat dituliskan secara matematis:
Untuk siklus Carnot berlaku hubungan
sehingga efisiensi siklus Carnot dapat
dinyatakan sebagai:
Termodinamika adalah ilmu tentang
energi, yang secara spesifik membahas tentang hubungan antara energi panas
dengan kerja. Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara
alami maupun hasil rekayasa teknologi. Selain itu energi di
alam semesta bersifat kekal,
tidak dapat dibangkitkan atau
dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi
dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan
atau penambahan. Hal ini erat hubungannya dengan hukum – hukum dasar pada
termodinamika. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang hukum 3
termodinamika dan tentang sistem tenaga uap rankine.
Efek magnetokalorik di pakai untuk
menurunkan temperatur senyawa paramagnetikhingga sekitar 0.001 K. Secara
prinsip, temperatur yang lebih rendah lagi dapat dicapai dengan menerapkan efek
magnetokalorik berulang-ulang. Jadi setelah penaikan medan magnetik semula
secara isoterm, penurunan medan magnetik secara adiabat dapat dipakai untuk
menyiapkan sejumlah besar bahan pada temperatur Tᶠ¹, yang dapat dipakai sebagai
tandon kalor untuk menaikan tandon kalor secara isoterm ynag berikutnya dari
sejumlah bahan yang lebih sedikit dari bahan semula. Penurunan medan magnetik
secara adiabat yang kedua dapat menghasilkan temperatur yang lebih rendah lagi,
Tᶠ², dan seterusnya. Maka akn tibul pertanyaan apakah efek magnetokalorik dapat
dipakai untuk mendinginkan zat hingga mencapai nol mutlak.
Pecobaan menunjukan bahwa sifat
dasar semua proses pendinginan adalah bahwa semakin rendah temperatur yang
dicapai, semakin sulit menurunkannya.hal yang sama berlaku juga untuk efek
magnetokalorik.dengan persyaratan demikian, penurunan medan secara adiabat yang
tak trhingga banyaknya diperlukan untuk mencapai temperatur nol mutlak.
Rankine Cycle kadang-kadang dikenal
sebagai suatu Daur Carnot praktis ketika suatu turbin efisien digunakan, T
diagram akan mulai untuk menyerupai Daur Carnot. Perbedaan yang utama adalah
bahwa suatu pompa digunakan untuk memberi tekanan cairan sebagai penganti gas.
Ini memerlukan sekitar 100 kali lebih sedikit energy dibanding yang memampatkan
suatu gas di dalam suatu penekan ( seperti di Daur Carnot)
2.
USAHA PADA BERBAGAI PROSES
TERMODINAMIKA
a)
Usaha Sistem
pada Lingkungannya
Dalam termodinamika, kumpulan
benda-benda yang kita tinjau disebut sistem, sedangkan semua yang ada di
sekitar sistem disebut lingkungan. Perhatikan suatu sistem berupa gas yang ada
dalam suatu silinder yang dilengkapi tutup sebuah piston yang bebas bergerak
seperti gambar 14.1. Usaha yang dilakukan oleh sistem sehubungan dengan
perubahan volume gas dapat dirumuskan sebagai berikut . Piston yang mempunyai
luas penampang A dan tekanan gas P menghasilkan gaya yang mendorong piston
sebesar F = P A. Usaha yang dilakukan oleh gas adalah
dW = F dx =
P A dx = P dV
|
Untuk
proses dari V1 ke V2, kerja (usaha) yang dilakukan oleh gas adalah
W
=
|
....
( 4.1 )
Untuk
menghitung integral ini kita perlu mengetahui bagaimana variasi tekanan selama
proses berlangsung. Secara umum, tekanan tidak konstan sehingga penyelesaian
integral tidak terlalu sederhana. Namun, jika kurva P terhadap V diketahui,
kerja yang dilakukan oleh gas sama dengan luas area di bawah kurva pada diagram
PV.
Khusus untuk proses yang tekanannya konstan.
Persamaan 4.1 dapat ditulis menjadi :
|
...4.2
Dengan
:
W = usaha yang dilakukan oleh sistem
( gas )
P = tekanan gas ( konstan )
V2 = volume akhir
V1 = volume awal
Usaha yang dilakukan oleh gas
(sistem) sering disebut usaha luar.
Apabila diagram PV diketahui, usaha
luar akan lebih sederhana ditentukan secara grafik yaitu dengan menentukan luas
area di bawah kurva pada diagram tersebut. Perhatikan gambar 14.2 berikut.
Usaha
yang dilakukan oleh gas (sistem) sering disebut usaha luar. Apabila diagram PV diketahui,
usaha luar akan lebih sederhana ditentukan secara grafik yaitu dengan menentukan
luas area di bawah kurva pada diagram tersebut. Perhatikanlah Gambar 14.2. Dari
Persamaan (14.1) dapat kita lihat bahwa untuk tekanan P yang positif, usaha W
akan positif bila gas memuai (V2 > V1) atau arah lintasan proses ke kanan
(Gambar 14.2a). Sebaliknya, usaha W akan negatif bila gas memampat (V2 < V1)
atau arah lintasan proses ke arah kiri (Gambar 14.2b).
b)
Usaha pada
Berbagai Proses Termodinamika
Beberapa
proses dalam termodinamika antara lain, proses isotermal, proses isokhorik, proses
isobarik, dan proses adiabatik.
Ø
Proses isotermal
Proses isotermal
adalah proses perubahan keadaan sistem pada P1 suhu tetap (Gambar 14.3). Proses
ini mengikuti hukum Boyle, yaitu : PV = konstan. Untuk menghitung usaha yang
dilakukan oleh sistem,
P2 kita tentukan
dahulu persamaan tekanan sebagai fungsi volume berdasarkan persamaan keadaan V1
V2 V gas ideal, yaitu:
|
Dengan
menggunakan rumus umum usaha ynag dilakukan oleh gas diperoleh:
|
...
( 14.3 )
Ø
Proses isokhorik
Proses isokhorik adalah proses P
perubahan keadaan sistem pada P1 volume tetap (Gambar 14.4). Karena gas tidak
mengalami perubahan volume, maka usaha P2 yang dilakukan oleh gas sama nol.
W
= P (
V)
= P(0) = 0
Ø
Proses isobarik
Proses isobarik adalah proses Perubahan
keadaan sistem pada tekanan tetap (Gambar 14.5). Usaha yang dilakukan oleh gas
adalah sesuai dengan Persamaan (14.2), yaitu :
W = P (V2
- V1) = P (
V)
Ø
Proses adiabatik
Proses adiabatik adalah proses perubahan
keadaan sistem tanpa adanya kalor yang masuk ke atau keluar dari sistem (gas),
yaitu Q = 0 (Gambar 14.6). Kurva adiabatik lebih curam dibanding kurva
isotermal. Grafik 14.6 menunjukkan bahwa pada proses adiabatik terjadi
perubahan suhu, tekanan, dan volume. Proses ini mengikuti rumus poisson sebagai
berikut :
1y = P2V2
TV(y –
1) = Tetap atau T1V1(y – 1) = T2V2(y
– 1)
|
.......
(14. 4)
Dengan
,
merupakan
hasil perbandingan kapasitas kalor gas pada tekanan tetap CP dan kapasitas
kalor pada volume tetap CV . besaran
disebut konstanta Laplace.
|
.......
(14.5)
|
....(14.6)
Selain itu, dengan menggunakan hukum
termodinamika I (akan dibahas kemudian), usaha yang dilakukan oleh gas pada
proses adiabatik juga dapat dinyatakan sebagai berikut.
|
.....(14.7)
Apabila keadaan awal dan keadaan akhir
dari suatu proses adiabatik diketahui, usaha yang dilakukan oleh gas pada
proses adiabatik tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan (14.6)
atau (14.7). Proses adiabatik sangat penting dalam bidang rekayasa. Beberapa
contoh proses adiabatik adalah pemuaian gas panas dalam suatu mesin diesel,
pemuaian gas cair dalam sistem pendingin, dan langkah kompresi dalam mesin
diesel.
3.
Hukum I Termodinamika
Energi tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan. Kita hanya dapat mengubah bentuk energi, dari
bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain. Apabila suatu sistem diberi
kalor, maka kalor tersebut akan digunakan untuk melakukan usaha luar dan
mengubah energi dalam. Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa:
Untuk setiap proses,
apabila kalor Q diberikan kepada sistem dan sistem melakukan usaha W, maka akan
terjadi perubahan energi dalam ∆U = Q – W.
|
●
W
bertanda positif jika sistem melakukan usaha terhadap lingkungan
●
W bertanda negatif jika sistem menerima usaha
dari lingkungan
●
Q bertanda positif jika sistem menerima kalor
dari lingkungan
●
Q bertanda negatif jika sistem melepas kalor
pada lingkungan
Ø Usaha Luar / Kerja
Gas dalam suatu silinder apabila
dipanaskan, volumenya akan mengembag. Gas tersebut dikatakan melakukan usaha.
Gas
dalam suatu sipinder melakukan usaha:
Ø Kerja atau usaha luar pada gas ideal
Pers. Gas ideal :
a.
Proses Isotermik ( T
tetap)
b.
Proses Isometrik /
Isokhorik / Isovolum ( V tetap )
c.
Proses Isobarik ( p tetap )
Usaha luar ( W ) : tergantung pada lintasan atau proses
Ø Tenaga Dalam (Usaha Dalam)
Jumlah
kalor
Menurut hukum I Termodinamika
Pada
proses dengan V tetap berarti dW = 0 Sehingga :
cV = kalor jenis gas pada
volume tetap
cp = kalor jenis gas pada
tekanan tetap
Ø
Untuk proses p tetap
Ø
Proses pada gas ideal :
R
= 0,82 It.atm/mol K
=
8,3.107 erg/mol K
= 8,3 joule/mol K
Energi dalam (U)
: tidak tergantung pada lintasan proses, melainkan hanya tergantung pada suhu
awal dan suhu akhir.
4.
Hukum
II termodinamika
Hukum I termodinamika
menyatakan bahwa energi adalah kekal, tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan. Energi dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke bantuk lain. Hukum
II termodinamika membatasi perubahan energi mana yang dapat berlangsung dan
perubahan energi mana yang tidak dapat berlangsung. Pembatasan ini dapat
dinyatakan dengan berbagai cara, yaitu:
a)
Rudolf
Clausius (1822 – 1888) menyatakan rumusan Clausius tentang hukum II
termodinamika dengan pernyataan aliran kalor. Kalor mengalir secara spontan
dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir secara
spontan dalam arah kebalikannya.
b)
Hukum
II termodinamika dinyatakan dalam entropi: Total entropi jagat raya tidak
berubah ketika proses reversibel terjadi dan bertambah ketika proses
ireversibel terjadi.
c)
Kelvin
dan Planck menyatakan rumusan yang setara sehingga dikenal rumusan
Kelvin-Planck tentang hukum II termodinamika tentang mesin kalor. Tidak mungkin
membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata
menyerap kalor dari sebuah reservoir dan mengubah sluruhnya menjadi usaha luar.
Ø Pengertian entropi
Secara umum proses ireversibel
meyebabkan kehilangan sejumlah kalor, tetapi tidak seluruhnya sehinga mesin
masih mampu melakukan usaha. Bagian kalor yang hilang dapat dinyatakan dengan
suatu variabel keadaan termodinamika baru yang disebut entropi.
Entropi adalah suatu ukuran banyaknya
energi atau kalor yang tidak dapat diubah menjadi usaha Jika suatu sistem pada
suhu mutlak T mengalami suatu proses reversibel dengan menyerap sejumlah kalor
Q maka kenaikan entropi ∆S dirumuskan oleh :
|
..............(14.12)
Perubahan emtropi ∆S hanya tergantung
pada keadaan akhir dan keadaan awal. Proses reversibel tidak mengubah total
entropi dan jagat raya, tetapi setiap proses ireversibel selalu menaikkan
entropi jagat raya.
Mesin pendingin (refrigerator)
Kalor dapat dipaksa mengalir dari benda
dingin ke benda panas dengan melakukan usaha pada sistem. Peralatan yang
bekerja secara ini disebut mesin pendingin (refrigerator), contohnya lemari es
(kulkas) dan pendingin ruangan (AC)
Ukuran
penampilan sebuah mesin pendingin dinyatakan dengan koefisien daya guna
(koefisien perfomansi) yang diberi lambang Kp.
|
..........(14.22)
Kulkas dan pendingin ruangan
memiliki koefisien perfomansi dalam jangkauan 2 sampai dengan 6. Semakin tinggi
nilai Kp, semakin baik mesin pendingin tersebut.
5. Siklus termodinamika
Ø
Perngertian Siklus
Khusus
untuk proses isotermal, hanya satu proses isotermal saja tidak mungkin dapat
terus-menerus melakukan usaha karena volume sistem ada batasnya. Pada suatu
saat proses itu harus berhenti, yaitu bila volume V2 sudah mencapai nilai
maksimum. Agar dapat mengubah kalor menjadi usaha lagi, sistem itu harus
dikembalikan ke keadaan awalnya. Rangkaian proses yang membuat keadaan akhir sistem
kembali ke keadaan awalnya disebut siklus. Dalam Gambar 14.8 dilukiskan sebuah
siklus termodinamika. Mulai dari keadaan A gas itu mengalami proses isotermal
sampai keadaan B. Kemudian proses isobarik mengubah sistem sampai ke keadaan C.
Akhirnya
proses isokhorik membuat sistem kembali ke keadaan awalnya di A. Proses dari
keadaan A ke keadaan B lalu kembali ke keadaan A disebut siklus. Usaha yang
dilakukan oleh sistem untuk satu siklus sama dengan luas daerah yang diarsir
pada diagram itu. Sedangkan perubahan energi dalam untuk satu siklus sama
dengan nol (∆U = 0) karena keadaan awal sama dengan keadaan akhir. Dapatlah
sekarang disimpulkan bahwa agar dapat melakukan usaha terus-menerus, sistem itu
harus bekerja dalam satu siklus.
Ø Siklus Carnot
Siklus
Carnot diperkenalkan oleh seorang insinyur berkebangksaan Perancis bernama Sadi
Carnot (1796-1832) pada tahun 1824. Siklus ini terdiri dari empat proses
seperti pada gambar 14.9. Keempat proses itu adalah sebagai berikut.
I.
Proses
AB adalah pemuaian isotermal pada suhu T1 . Dalam proses ini, gas menyerap
kalor Q1 dari reservoir bersuhu tinggi T1 dan melakukan usaha WAB.
II.
Proses
BC adalah pemuaian adibatik. Selama proses ini suhu gas turun dari T1 menjadi
T2 sambil melakukan usaha WBC
III.
Proses
CD adalah pemampatan isotermal pada suhu T2, Dalam proses ini, gas melepas
kalor Q2 ke reservoir bersuhu rendah T2 dan melakukan usaha WCD
IV.
Proses
akhir DA adalah pemampatan adiabatik. Suhu gas naik dari T2 ke T1 sambil
melakukan usaha WDA .
Siklus Carnot merupakan dasar dari mesin
ideal, yaitu mesin yang paling efisien, yang selanjutnya diesbut mesin Carnot. Usaha
total yang dilakukan oleh gas untuk satu siklus sama dengan luas daerah di
dalam siklus. Mengingat selama proses siklus Carnot gas menerima kalor Q1 dari
reservoir bersuhu tinggi dan melepas kalor Q2 ke reservoir bersuhu rendah ,
maka
usaha yang dilakukan oleh gas sesuai dengan hukum I termodinamika adalah:
Q
= ∆V + W atau Q1 – Q2 = 0 + W
|
......... (14.18 )
dengan:
Q1 = kalor yang
diserap dari reservoir bersuhu tinggi (J)
Q2 = kalor yang dilepas
ke reservoir bersuhu rendah (J)
Ø Efisiensi mesin
Dalam menilai untuk kerja suatu mesin,
efisiensi merupakan suatu faktor yang penting. Untuk mesin kalor, efisiensi
mesin (c) dapat dilihat
dari perbandingan kerja yang dilakukan terhadap kalor masukan yang diperlukan,
yang secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
|
.......
(14.19)
|
.......
(14.20)
dengan:
T1 = suhu
reservoir bersuhu tinggi (K)
T2
= suhu reservoir bersuhu rendah (K)
Komentar
Posting Komentar